Tarilem…….
Jeneng sing endah
Jeneng sing kenes
Jeneng sing apik
Ya uga jeneng sing gaul tumrape wong ndesa
Siji sijining sekolah swasta desa
Nang Madrasah
Kowe nggolet ilmu karo sisan ngaji
Lem…..
Omahmu cilik mentik karo pager gedeg
Nanging katon resik ora pating berakrak
Nek subuh esuk kowe ora keri anggonmu sujud
Sore ente kowe wis lunga ngaji
Ngantek kowe nduweni paribasan
“Mangan gedang akeh wijine
Nimbang begadang suka ngajine”
Lem ……
Pipimu sing alus tanpo lulur
Kudungmu sing dawa tekan dada
Lan Klambimumu sing dawa tekan ngisor
Uga omanganmu sing ora tau nglarani ati
Nambah ayumu
Byar jagad padang
Lintang gumebyar padang
Wong lanang bregas
Mampir maring gubuge tarilem
Lem…..
Tok…tok…. Tok….
Suara lawang di totok alon alon
Reeeeet….. Geblag
Suara lawang dibukak
Rupa ayu kang lugu rupo lugu kang ayu
Metu kang sajroning lawang omah mau
Lem ….
Aku sedulurmu lanang kang arep nulung
(omong wong mau mbuka critane karo nyawel tangane tarilem)
Lem ….
Nang kota akeh gawean sing butuh kepinteranmu
Kowe gelem melu aku …..?
Tarilem mantuk mantuk menjep kesenengen
Ngesuk mangkat bareng karo aku lem
Tarilem kesengsem mantuk mantuk ngantek ora bias turu
Byar jagat peteng
Lintang sirep gludug gemleger
Tarilem lunga digawa kalong
Bar bada let rong ndina
Jejer baris nang pinggir gili
Para babu babu antri bali
Kaya kebo bali mulih nyang kandange
Terilem ana ing kumpulan mau
Saiki …..
Nek subuh esuk tarilem mbenerna kemul
Sore ente tarilem lunga nang pertelon
Pipimu sing maune alus tanpo lulur
Saiki wis pating cloneh
Abang biru kaya kenang wenter
Klaimbimu sing maune dawa tekan ngisor
Saiki wis munggah duwur banget kaya bendera dikerek
Kudungmu sing maune rapet tekan dada
Saiki wis katon rambute pating blekatit kaya kabel telpun
Lem…..
Emut ora karo pari basanmu
“Mangan gedang akeh wijine suka begadang timbang ngajine”
Jawab terilem karo cekikikan sing digawe gawe
Lan tangane wis ngepit Ji Sam Su
Lem …. Lem….
Amit amit cabang bayi
Anak putuku aja tiru
Kamis, 11 Desember 2008
Senin, 08 Desember 2008
Tegas Bukan Galak
“ Ayah guru kelasku yang baru galak, tadi beberapa temanku kena hukuman disuruh berdiri sampai setengah jam sambil mengangkat tangannya dan yang satunya di suruh lari dua kali putaran halaman sekolah “ cerita seorang anak kepada ayahnya tentang gurunya dikelas. “ Apa iya, mungkin kamu yang nggak mau nurut” jawab ayahnya dengan bijak.
Percakapan tersebut dapat kita ambil pelajararan sebagai kata kunci, bahwa penafsiran murid jika tidak diarahkan dengan benar akan mengakibatkan penafsiran yang berbeda dari tujuan aslinya. Jika seorang guru sudah mendapat label “GALAK” oleh sebagian muridnya akan sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan kegiatan Belajar Mengajar di kelas. Pengaruh teramat mendalam pada sebagian murid yang sudah mengarah kepada rasa takut pada seorang guru.
Beberapa siswa jika takut pada guru akan mengungkapkan persaannya dengan beberapa ucapan : “duh nanti guru itu lagi yang ngajar, pusing ”, “sebel guru itu lagi guru itu lagi”, Yah.. sikiler lagi”, “ bu hari ini aku mau nggak masuk ya bu… pusing “ (padahal hari itu ada pelejaran yang diampu oleh guru yang ia takuti), dari beberapa keluhan siswa yang merasa takut pada seorang guru dapat mempengaruhi sikap duduk dan perilaku dalam kelas. Yang kurang mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diantaranya : dikap duduk tegang, serba salah, gemetar, degup jantung keras dan selalu was was, takut disuruh maju, takut mengungkapkan jawaban walaupun mungkin benar, perut terasa mual walau sedang tidak sakit perut. Anehnya sikap perilaku seperti itu setelah berlalunya kegiatan belajar dengan guru yang ia takuti perasaan itu hilang begitu saja.
Disinilah kita sebagai seorang pendidik seyogyanya selalu intropeksi diri apakah kita sudah menguasia perihal yang sering dialami murid dengan menghilangkan kesan menakutkan dihadapan mereka. Marilah kita telaah satu persatu perihal tentang bentuk ketegasan kepada seorang anak yang mempunyai kesan tidak galak. Tegas jika ditilik dari arti bahasa mempunyai arti nyata, jelas, terang, tentu, pasti, tidak ragu ragu lagi. Suatu yang sudah nyata dan jelas semestinya semua orang harus telah mengetahuinya dan tidak ditutup tutupi atau hanya beberapa orang yang tahu atau disini pihak gurulah yang hanya dibolehkan tahu (yang hak katakan hak dan yang bathil katakan bathil).
Ketegasan seorang guru selalu akan diingat oleh muridnya dan ingatan itu akan dilontarkan jika guru tidak konsekwensi dengan perkataannya. Jika pada awal seorang guru mengucapkan A maka sampai akhirnyapun seorang guru harus mengucapkan tetap A tidak berubah menjadi B atau z sekalipun. Artinya kita tanamkan keterbukaan dengan murid dengan membuat kesepakatan bersama jika aada pelanggaran akan dikenakan panismen oleh seorang guru tapi yang sifatnya mendidik dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan keadaan siswa. Guru tidak akan melupakan apa yang telah menjadi kesepakatan dan selalu mengetrapkan jika ada pelanggaran, alangkah lebih baik jika kondisi kelas tertib dan tidak pernah terjadi pelanggaran dapat pula guru memberikan reward untuk semua siswa bisa berupa pujian ataupun yang lain.
Salah satu contoh adalah : Pada awalnya kita mengedakan kesepakatan jika siswa yang terlambat untuk putri berlari 2 x keliling halaman sekolah untuk putra jika terlambat berlari mengelilingi halaman 4 x kelilinga halaman. Dari kesepakatan itu ditawarkan adakah yang keberatan dengan aturan ini (guru juga sebelumnya melihat data kesehatan yang ada pada Bank Data Kelas) jika serasa tidak ada gendala dari berbagai pihak maka laksanaan kesepakatan tersebut. Perlu diketahui peraturan harus ditegakan untuk semua murid, tidak membedakan latar belakang murid tersebut.
Panismen telah bergulir bagi sipelanggar aturan. Bagaimana peran seorang guru menetralisir kondisi murid untuk dapat kembali bergairah setelah mendapatkan hukuman. Saat istirahat adalah momen yang tepat untuk pendekatan kembali kepada murid yang baru mendapatkan hukuman, ada beberapa teori diantaranya adalah : menyuruh murid tersebut untuk membantu guru, ditanya kembali tentang keberadaan keluarganya, pinjami buku bacaan yang mendidik, datangi rumahnya dengan membawa oleh oleh yang disukainya, ceritakan contoh teladan yang membangkitkan semangat untuk tidak pantang menyerah, dan masih banyak lagi bagaimana pendekatan kepada murid setelah mendapat hukuman dari guru.
Galak mempunyai arti menyeramkan, kejam, marah marah, perilaku inilah yang sering menjadi ancaman balik untuk seorang guru. Kadang guru ingin mengetrapkan kedidsiplinan tapi malah di katagorikan guru galak maka dalam hal ini penulis menegaskan bahwa perilaku tegas seorang guru harus diimbangi dengan kesiapan guru untuk mengkondisikan kembali anggapan murid dengan perilaku keramahan, senyuman, suka humor, dekat dengan siswa, sering bercengkerama dengan batas batas tertentu dan perlakuan yang menyenangkan terhadap murid dimanapun, kapanpun dan disaat apapun, dan itu dilakukan jauh jauh sebelum diadakan kesepakatan dengan murid. Maka kita sebagai seorang guru tidak akan pernah di beri julukan GALAK dan akan menjadi guru yang selalu dinantikan kedatangannya oleh murid muridnya disetiap saat. Dan jadilah seorang guru pujaan tempo dulu, sekarang dan yang akan datang oleh murid muridnya. Amii.
Resep Mas Guru :
Pergaulilah murid muridmu disaat senggang dihalaman di dalam keleas dan jika mungkin dirumahnya seperti temanmu sendiri tetapi tetap pada batasan etika seorang guru.
Jangan sekali kali membedakan murid satu dan yang lainnya karena alasan tertentu.
Ikutlah bermain dalam pada permainan yang sedang mereka sukai.
Ingat selalu kesepakatan dan jangan lupakan kesepakatan yang pernah dilakukan dengan hukuman jika melanggar dengan hadiah jika berprestasi.
Dekati kembali jika murid dalam kondisi tidak pada kebiasannya.
Selalu disiplin diri dan kontrol terhadap perilaku diri dihadapan murid, jangan sampai ditegur oleh murid karena suatu kesalahan perilaku.
Akui kesalahan jika memang kita berbuat salah.
Selalu mengadakan kesepakatan saat permulaan pembelajaran.
Andi Mulyono
Guru SD Al Irsyad 01 Purwokerto
Percakapan tersebut dapat kita ambil pelajararan sebagai kata kunci, bahwa penafsiran murid jika tidak diarahkan dengan benar akan mengakibatkan penafsiran yang berbeda dari tujuan aslinya. Jika seorang guru sudah mendapat label “GALAK” oleh sebagian muridnya akan sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan kegiatan Belajar Mengajar di kelas. Pengaruh teramat mendalam pada sebagian murid yang sudah mengarah kepada rasa takut pada seorang guru.
Beberapa siswa jika takut pada guru akan mengungkapkan persaannya dengan beberapa ucapan : “duh nanti guru itu lagi yang ngajar, pusing ”, “sebel guru itu lagi guru itu lagi”, Yah.. sikiler lagi”, “ bu hari ini aku mau nggak masuk ya bu… pusing “ (padahal hari itu ada pelejaran yang diampu oleh guru yang ia takuti), dari beberapa keluhan siswa yang merasa takut pada seorang guru dapat mempengaruhi sikap duduk dan perilaku dalam kelas. Yang kurang mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diantaranya : dikap duduk tegang, serba salah, gemetar, degup jantung keras dan selalu was was, takut disuruh maju, takut mengungkapkan jawaban walaupun mungkin benar, perut terasa mual walau sedang tidak sakit perut. Anehnya sikap perilaku seperti itu setelah berlalunya kegiatan belajar dengan guru yang ia takuti perasaan itu hilang begitu saja.
Disinilah kita sebagai seorang pendidik seyogyanya selalu intropeksi diri apakah kita sudah menguasia perihal yang sering dialami murid dengan menghilangkan kesan menakutkan dihadapan mereka. Marilah kita telaah satu persatu perihal tentang bentuk ketegasan kepada seorang anak yang mempunyai kesan tidak galak. Tegas jika ditilik dari arti bahasa mempunyai arti nyata, jelas, terang, tentu, pasti, tidak ragu ragu lagi. Suatu yang sudah nyata dan jelas semestinya semua orang harus telah mengetahuinya dan tidak ditutup tutupi atau hanya beberapa orang yang tahu atau disini pihak gurulah yang hanya dibolehkan tahu (yang hak katakan hak dan yang bathil katakan bathil).
Ketegasan seorang guru selalu akan diingat oleh muridnya dan ingatan itu akan dilontarkan jika guru tidak konsekwensi dengan perkataannya. Jika pada awal seorang guru mengucapkan A maka sampai akhirnyapun seorang guru harus mengucapkan tetap A tidak berubah menjadi B atau z sekalipun. Artinya kita tanamkan keterbukaan dengan murid dengan membuat kesepakatan bersama jika aada pelanggaran akan dikenakan panismen oleh seorang guru tapi yang sifatnya mendidik dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan keadaan siswa. Guru tidak akan melupakan apa yang telah menjadi kesepakatan dan selalu mengetrapkan jika ada pelanggaran, alangkah lebih baik jika kondisi kelas tertib dan tidak pernah terjadi pelanggaran dapat pula guru memberikan reward untuk semua siswa bisa berupa pujian ataupun yang lain.
Salah satu contoh adalah : Pada awalnya kita mengedakan kesepakatan jika siswa yang terlambat untuk putri berlari 2 x keliling halaman sekolah untuk putra jika terlambat berlari mengelilingi halaman 4 x kelilinga halaman. Dari kesepakatan itu ditawarkan adakah yang keberatan dengan aturan ini (guru juga sebelumnya melihat data kesehatan yang ada pada Bank Data Kelas) jika serasa tidak ada gendala dari berbagai pihak maka laksanaan kesepakatan tersebut. Perlu diketahui peraturan harus ditegakan untuk semua murid, tidak membedakan latar belakang murid tersebut.
Panismen telah bergulir bagi sipelanggar aturan. Bagaimana peran seorang guru menetralisir kondisi murid untuk dapat kembali bergairah setelah mendapatkan hukuman. Saat istirahat adalah momen yang tepat untuk pendekatan kembali kepada murid yang baru mendapatkan hukuman, ada beberapa teori diantaranya adalah : menyuruh murid tersebut untuk membantu guru, ditanya kembali tentang keberadaan keluarganya, pinjami buku bacaan yang mendidik, datangi rumahnya dengan membawa oleh oleh yang disukainya, ceritakan contoh teladan yang membangkitkan semangat untuk tidak pantang menyerah, dan masih banyak lagi bagaimana pendekatan kepada murid setelah mendapat hukuman dari guru.
Galak mempunyai arti menyeramkan, kejam, marah marah, perilaku inilah yang sering menjadi ancaman balik untuk seorang guru. Kadang guru ingin mengetrapkan kedidsiplinan tapi malah di katagorikan guru galak maka dalam hal ini penulis menegaskan bahwa perilaku tegas seorang guru harus diimbangi dengan kesiapan guru untuk mengkondisikan kembali anggapan murid dengan perilaku keramahan, senyuman, suka humor, dekat dengan siswa, sering bercengkerama dengan batas batas tertentu dan perlakuan yang menyenangkan terhadap murid dimanapun, kapanpun dan disaat apapun, dan itu dilakukan jauh jauh sebelum diadakan kesepakatan dengan murid. Maka kita sebagai seorang guru tidak akan pernah di beri julukan GALAK dan akan menjadi guru yang selalu dinantikan kedatangannya oleh murid muridnya disetiap saat. Dan jadilah seorang guru pujaan tempo dulu, sekarang dan yang akan datang oleh murid muridnya. Amii.
Resep Mas Guru :
Pergaulilah murid muridmu disaat senggang dihalaman di dalam keleas dan jika mungkin dirumahnya seperti temanmu sendiri tetapi tetap pada batasan etika seorang guru.
Jangan sekali kali membedakan murid satu dan yang lainnya karena alasan tertentu.
Ikutlah bermain dalam pada permainan yang sedang mereka sukai.
Ingat selalu kesepakatan dan jangan lupakan kesepakatan yang pernah dilakukan dengan hukuman jika melanggar dengan hadiah jika berprestasi.
Dekati kembali jika murid dalam kondisi tidak pada kebiasannya.
Selalu disiplin diri dan kontrol terhadap perilaku diri dihadapan murid, jangan sampai ditegur oleh murid karena suatu kesalahan perilaku.
Akui kesalahan jika memang kita berbuat salah.
Selalu mengadakan kesepakatan saat permulaan pembelajaran.
Andi Mulyono
Guru SD Al Irsyad 01 Purwokerto
Rabu, 03 Desember 2008
Pengkondisian Kelas
Banyak didapatkan oleh seorang guru baru pada pertama kali mengajar mulai merasakan pentingnya mengkondisikan siswa/ kelas. Yang semula mengajar adalah angan angan yang menyenangkan, menggairahkan dan mengasikan. Berbeda jauh dengan yang ada dibenaknya, satu dan lain hal tepat dengan teori yang ada, tetapi banyak hal yang baru ditemukan setelah kegiatan sebenarnya dilaksanakan.
Sumber Daya Manusia jelas oke, sertifikat sertifikat pelatihan telah dikantonginya. Dengan percaya dirinya seorang guru baru melangkahkan ayunan kakinya memasuki sebuah kelas didapatinya semua murid dalam kondisi yang gaduh mungkin ada permasalahan yang sedang mereka diskusikan. Bagus sekali kelihatannya, kalo yang mereka diskusikan adalah masalah meteri pelajaran kita boleh bersyukur. Setelah di dekatinya ternyata yang keluar dari percakapan mereka salah satunya adalah lincahnya owen membawa bola, kekuatan naruto yang dapat dipulihkan sesaat, yang lainnya lagi agak mendingan mereka sedang melantunkan lagunya Sinden Tosca dengan syair " Persahabatan bagai kepompon merubah ulat menjadi kupu kupu" isi dari lirik lagunya agak sedikit membantu guru IPA maupun guru PKn.
Bagiamana sikap guru baru tersebut, apa yang akan ia kerjakan. Guru itu mengambil penggaris dan memukulkannya keras keras ke papan tulis sehingga suaranya melebihi suara murid yang sedang dihadapinya. Apakah demikian yang dibenarkan dalam mendidik dan mengajar murid ? apakah memang ini salah satu dari masalah yang sering timbul menghantui guru baru? jelas saat itu ia (guru) sedang berhadapan dengan murid kelas 4 SD). Cara cara kuno kadang juga masih jitu untuk mengatasinya semisal perilaku guru diatas, tapi jika pada pertengahan kegiatan belajar mengajar timbul kegaduhan lagi akankah cara itu masih bisa diterapkan. Karena keseringan dengan memukulkan penggaris keras keras pada papan tulis, akan makin tidak jera murid mentaati gurunya denga berhenti dari kegaduhan. Karena hal tersebut sudah terbias didengar oleh telinga mereka. Malah kadang sebaliknya akan makin bertambath ramai karena beberapa murid meniru memukulkan penggaris pada masing masing mejanya untuk ikut berperan mengatasi kegaduhan.
Murid dapat kita ibaratkan sebuah gelas yang masih tertutup dan didalamnya terdapat tumpukan isi yang antara lain : rencana bermain saat istirahat, rencana sepulang sekolah menonton TV, peristiwa saat berangkat dimarahi mamanya, dan kurangnya uang saku yang tidak sesuai dengan kemauan murid, dal lain sebagainya. Bagaiamana kita seorang guru akan menggantikan isi gelas itu dengan ilmu ilmu yang direncanakan, harus masuk dan dapat dikonsumsi murid sesuai dengan tujuan kompetensi dasar yang sudah ditargetkan. Gelas yang tertutup harus dibuka pelan pelan dan satu persatu isinya harus kita ambil dengan hati hati, barulah kita mulai memasukan apa saja yang kita kehendaki untuk mengisi gelas itu sehingga gelas itu tetap terbuka dengan isi yang kita sukai dan kita inginkan.
Pada dasarnya semua murid adalah masih anak anak, maka guru disini berperan mengkondisikan murid dengan memasuki dunia anak terlebih dahulu baru setelah murid menganggap guru sebagai patner belajar, guru mulai menyusupkan sedikit demi sedikit tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan. Contoh tanyakanlah " Apa acara TV yang paling kalian sukai" dan guru harus mengetahui beberapa tokoh dalam serial TV atau tokoh dalam acara TV. Maka guru disini diharapkan dapat berperan sebagai pemain drama, pendongeng, penari dan mungkin juga dituntut untuk dapat menyanyi lagu yang sedang top saat ini. semua Sekedar membangkitkan semangat murid untuk menarik perhatian siswa dengan apa yang dimaui murid sehingga murid dapat terhanyut pada perilaku seorang guru di depan kelasnya. dengan ketertarikan murid pada gurunya maka mereka akan terkondisi sendiri mengikuti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan oleh gurunya. setelah berselang sehari dengan bergantinya jam pelajaran pula maka, mereka (murid) akan selalu menunggu kedatangan dan kegiatan belajar mengajar berikutnya karena ketertarikannya kepada perilaku gurunya didepan kelas. Tapi juga perlu diingat kita adalah seorang guru selalu harus menjaga kehormatan sehingga selalu berperilaku tak lepas dari batasan batasan etika seorang guru.
Sekarang sudah bukannya wacana lagi guru sebagai sosok yang multi fungsi, seorang guru harus mempunyai berbagai bekal untuk menghadapi keseharian murid muridnya yang sudah mendahului pengetahuannya karena mendapatkan informasi dari berbagai media, sehingga guru dituntut untuk selalu berinovasi,berkreasi sehingga tidak akan kalah dengan muridnya dan dapat mencetak generasi penerus yang dapat diharapkan dimasa yang akan datang. Inovasi dan kreatifitas seorang guru sangat mendukung proses kegatan belajar mengajar di sekolah.
Pesan mas Guru :
Salah satu contoh pengkondisian kelas.
Siapkan diri dengan bekal Silabus,RPP,Buku Pendamping dan penguasaan materi.
Tenangkan diri sendiri dihadapan murid dengan percaya diri.
Acungkan jari kanan jika murid belum bisa terkondisikan tenang dengan ucapkan "Siapa yang dengar suaraku ikuti aku dan perhatikan aku" ucapkan itu berkali kali hingga tenang dan menggunakan suara yang lemah lembut dan menarik.
Ciptakan penamlilan menarik dengan ucapan, cerita atau demonstrasai sesuai kemampuan.
Buatlah kesepakatan bersama selama pelajaran berlangsung dengan mengikuti ide siswa.
Mulailah pembelajaran dengan konsep sesuai RPP.
Ingast buatlah kegiatan inti yang semenarik mungkin.
Dan seterusnya terserah anda..
Sumber Daya Manusia jelas oke, sertifikat sertifikat pelatihan telah dikantonginya. Dengan percaya dirinya seorang guru baru melangkahkan ayunan kakinya memasuki sebuah kelas didapatinya semua murid dalam kondisi yang gaduh mungkin ada permasalahan yang sedang mereka diskusikan. Bagus sekali kelihatannya, kalo yang mereka diskusikan adalah masalah meteri pelajaran kita boleh bersyukur. Setelah di dekatinya ternyata yang keluar dari percakapan mereka salah satunya adalah lincahnya owen membawa bola, kekuatan naruto yang dapat dipulihkan sesaat, yang lainnya lagi agak mendingan mereka sedang melantunkan lagunya Sinden Tosca dengan syair " Persahabatan bagai kepompon merubah ulat menjadi kupu kupu" isi dari lirik lagunya agak sedikit membantu guru IPA maupun guru PKn.
Bagiamana sikap guru baru tersebut, apa yang akan ia kerjakan. Guru itu mengambil penggaris dan memukulkannya keras keras ke papan tulis sehingga suaranya melebihi suara murid yang sedang dihadapinya. Apakah demikian yang dibenarkan dalam mendidik dan mengajar murid ? apakah memang ini salah satu dari masalah yang sering timbul menghantui guru baru? jelas saat itu ia (guru) sedang berhadapan dengan murid kelas 4 SD). Cara cara kuno kadang juga masih jitu untuk mengatasinya semisal perilaku guru diatas, tapi jika pada pertengahan kegiatan belajar mengajar timbul kegaduhan lagi akankah cara itu masih bisa diterapkan. Karena keseringan dengan memukulkan penggaris keras keras pada papan tulis, akan makin tidak jera murid mentaati gurunya denga berhenti dari kegaduhan. Karena hal tersebut sudah terbias didengar oleh telinga mereka. Malah kadang sebaliknya akan makin bertambath ramai karena beberapa murid meniru memukulkan penggaris pada masing masing mejanya untuk ikut berperan mengatasi kegaduhan.
Murid dapat kita ibaratkan sebuah gelas yang masih tertutup dan didalamnya terdapat tumpukan isi yang antara lain : rencana bermain saat istirahat, rencana sepulang sekolah menonton TV, peristiwa saat berangkat dimarahi mamanya, dan kurangnya uang saku yang tidak sesuai dengan kemauan murid, dal lain sebagainya. Bagaiamana kita seorang guru akan menggantikan isi gelas itu dengan ilmu ilmu yang direncanakan, harus masuk dan dapat dikonsumsi murid sesuai dengan tujuan kompetensi dasar yang sudah ditargetkan. Gelas yang tertutup harus dibuka pelan pelan dan satu persatu isinya harus kita ambil dengan hati hati, barulah kita mulai memasukan apa saja yang kita kehendaki untuk mengisi gelas itu sehingga gelas itu tetap terbuka dengan isi yang kita sukai dan kita inginkan.
Pada dasarnya semua murid adalah masih anak anak, maka guru disini berperan mengkondisikan murid dengan memasuki dunia anak terlebih dahulu baru setelah murid menganggap guru sebagai patner belajar, guru mulai menyusupkan sedikit demi sedikit tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan. Contoh tanyakanlah " Apa acara TV yang paling kalian sukai" dan guru harus mengetahui beberapa tokoh dalam serial TV atau tokoh dalam acara TV. Maka guru disini diharapkan dapat berperan sebagai pemain drama, pendongeng, penari dan mungkin juga dituntut untuk dapat menyanyi lagu yang sedang top saat ini. semua Sekedar membangkitkan semangat murid untuk menarik perhatian siswa dengan apa yang dimaui murid sehingga murid dapat terhanyut pada perilaku seorang guru di depan kelasnya. dengan ketertarikan murid pada gurunya maka mereka akan terkondisi sendiri mengikuti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan oleh gurunya. setelah berselang sehari dengan bergantinya jam pelajaran pula maka, mereka (murid) akan selalu menunggu kedatangan dan kegiatan belajar mengajar berikutnya karena ketertarikannya kepada perilaku gurunya didepan kelas. Tapi juga perlu diingat kita adalah seorang guru selalu harus menjaga kehormatan sehingga selalu berperilaku tak lepas dari batasan batasan etika seorang guru.
Sekarang sudah bukannya wacana lagi guru sebagai sosok yang multi fungsi, seorang guru harus mempunyai berbagai bekal untuk menghadapi keseharian murid muridnya yang sudah mendahului pengetahuannya karena mendapatkan informasi dari berbagai media, sehingga guru dituntut untuk selalu berinovasi,berkreasi sehingga tidak akan kalah dengan muridnya dan dapat mencetak generasi penerus yang dapat diharapkan dimasa yang akan datang. Inovasi dan kreatifitas seorang guru sangat mendukung proses kegatan belajar mengajar di sekolah.
Pesan mas Guru :
Salah satu contoh pengkondisian kelas.
Siapkan diri dengan bekal Silabus,RPP,Buku Pendamping dan penguasaan materi.
Tenangkan diri sendiri dihadapan murid dengan percaya diri.
Acungkan jari kanan jika murid belum bisa terkondisikan tenang dengan ucapkan "Siapa yang dengar suaraku ikuti aku dan perhatikan aku" ucapkan itu berkali kali hingga tenang dan menggunakan suara yang lemah lembut dan menarik.
Ciptakan penamlilan menarik dengan ucapan, cerita atau demonstrasai sesuai kemampuan.
Buatlah kesepakatan bersama selama pelajaran berlangsung dengan mengikuti ide siswa.
Mulailah pembelajaran dengan konsep sesuai RPP.
Ingast buatlah kegiatan inti yang semenarik mungkin.
Dan seterusnya terserah anda..
Langganan:
Postingan (Atom)