Jumat, 06 Februari 2009

Methode Pembelajaran Multi Media

Perubahan adalah suatu bentuk keadaan yang sedianya tak ada menjadi ada dan sedianya ada dengan kesederhanaan merayap hingga kelihatan berbeda dari asalanya. Mengingatkan saya pada puisi yang telah pernah ditulis Edi Romadlon di majalah muslim yang di pandegani oleh penyair njawani yakni Ahmad Tohari dari Tinggarjaya Jatilawang yang berjudul “Ada Sudah Banyak Belum” Pusi itu mengenangkan saya pada masa laluku disaat masih bergabung dengan teaternya (Edon). Yang setelah kita cermati isi tersebut dapat dimaknakan sampai sekarang. Suatu kemajuan masa diimbangi dengan kemajuan teknologi tapi masih belum sempurna sehingga sudah ada tapi masih juga belum bermakan bagi kehidupan manusia.

Pada tahun tujuh puluhan Ebit G Ade melantunkan lagu pesta dansa menceritakan didalamnya dia menceritakan kehidupan di desa yakni bunyi musik dansa musik berdentang seperti bunyi lesung ditalu, tapi kenyataan sekarang seharian aku keliling didesa desa tak pernah melihat kegiatan orang desa sedang menumbuk padi dengan lengsung. Sekarang anak anak kita hanya dapat mendengarkan cerita tentang perkembangan teknologi yang dari tahun ke tahun nampak begitu cepat.

Mainan anak dulu segalanya memakai tanah liat (mobil mobilan dengan tanah liat) sekarang segala mainan anak adalah miniatrur mainan sebanarnya tak ada bedanya dengan yang asli hanya kadang dibuat lebih kecil.

Sekarang multi media sudah bukan asing bagi anak seperti PS 2 dan yang sekarang ada di sebut PS P yang menyuguhkan game bak mereka main di arena sesungguhnya dengan manusia yang mirip manusia 3 dimensi dan meraka masuk dalam dunianya. Sebuah permasalahan besar yang dihadapi para guru dan orang tua. Untuk mengkondisikannya.Adalah bagaimana kita mensiasati perubahan sehingga dapat melawan kecanggihan teknologi yang membius anak. Dengan memilih sekolah atau pendidikan yang dapat memerangi musuh yang sebenarnya sudah masuk dalam hati anak anak kita adalah langkah yang tepat bagi orang tua masa kini dan masa datang.

Dulu kegiatan belajar mengajar di motori hanya oleh guru saja, seperti hapalan, menerangkan dan penilaian dengan norma subyektifitas seorang guru. Pernah saya terhanyut oleh cerita seorang guru karena peragaan didepan kelas dan sampai sekarang masih teringat walau sudah bertahun tahun (kira kira 34 tahun). Pak Maful (Guruku kelas II SMP Muhammadiyah Ajibarang th 1976) memperagaakan Ken Arok dengan ajian sekilan jika Ken Arok di pukul oleh musuhnya tidak mempan karena tidak sampai mengenai badanya jika pukulan itu sudah mendekat ke tubuhnya dengan jarak 1 kilan (20 cm). Bagiman Pak Samsidi (guruku kelas di SD Muhammadiyah Ajibarang th 1974) dulu meyuruh saya untuk menghafal propinsi yang ada di Nusa tenggara dan jika salah saya mendapatkan pukulan dikepala dengan penggaris besar pegangan khasnya. Semua yang dilakukan oleh guru sama satu tujuan mendidik murid muridny untuk menjadi yang terbaik di masa yang akan datang. Bagaiamana perubahan teknologi dapat mengubah system belajar mengajar di kelas sehingga Guru dan siswa tidak terlalu disulitkan oleh KBM tetapi keduanya dapat aktif dan suasana belajar lebih menyenangkan .

Yang dahulu tak ada sekarang ada, yang dahulu kecil beranjak besar, yang dulu murid sekarang sudah menjadi guru. Dan baru sekarang saya mendapatka kebahagiaan mengajar dengan menggunakan teknologi modern yang telah lama saya impi impikan. Saya mengajar mulai tahun 1983 dengan segala kreatifitas saya suasana kelas dibuat menjadi peraga dalam pembelajaran. Bagaimana memidahkan pembagian atau pecahan dengan membeli beberapa “tahu”. Dan dibagikan kepada murid muridnya, setelah “tahu” itu tinggal satu, saya tetap membagikan “tahu” kepada 3 atau empat murid. Setelah itu baru ditanyakan kepada murid yang dijadikan peraga posisi murid itu sebagai seper berapa dari bagian tahu yang dibagikannya. Dan Untuk menarik kesimpulan gur menulis di papan tulis dengan rapi dan murid menyalin di bukunya.

Perubahan teknologi telah merubah segalanya hingga kegiatan belajar mengajar lebih menyenagkan dan mengaktifkan siswa tanpa methode yang sulit. Di SMA IT Al –Irsyad yang barui berdiri satu tahun. Disana telah tersedia sarana KBM yang berbeda dengan kebiasan saya mengajar. Murid muridnya disaat pelajaran menggunakan leptop dan guru difasilitasim dengan leptop dan LCD, maka KBM dengan multimedia sedikit banyak sudah dapat berjalan. Dan ternyata penggunaan methode pembelajaran multi media di SMA IT Al –Irsyad Purwokerto adalah yang pertama di Kabupaten Banyumas. Disinilah saya dipaksakan untuk menjadi guru yang memakai methode multi media dan menjadikan saya lebih berpengalaman matang, bertambah wawasan tentang pembelajaran multi media.

Persiapan mengajar tetap membuat Silabus, RPP, memilih methode dan langkah langkah itu jelas selalu saya lakukan. Setelah semua siap barulah mengadakan kegiatan belajar mengajar . Dengan memulai membuka tampilan tulisan teori menggunakan power point. Untuk lebih mendukung disertai animasi dan sound, uantuk terlaksananya methode inquiri murid siajak mencari dalam internet materi yang sedang di ajarkan jika dibuku materi kurang lengkap , misal contoh letusan gunung api kita mengajak murid untuk down load You Tube dengan berkelompok atau sendiri menggunakan leptopnya masing masing, maka murid dapat menemukan sendiri apa yang dikehendaki oleh gurunya. Adapun tugas dirumah murid diberi tugas membuat bahan prsentasi tentang materi yang diajarkan dengan menggunakan power point. Penilaian dapat dilakukan sekaligus dari penilaian performan waktu presentasi, sisi kemampuan penguasaan materi dan tugas PR didapat dari ketepatan waktu mengerjakan PR.. Dalam persiapan saya menjadi lebih semangat dan menunggu kapan bertemu dengan muridnya untuk membahas tentang materi pelajaran, dan dalam KBM pun serasa menyenangkan dengan diselingi diskusi yang ringan.

Sekarang terjawab sudah banyak misteri yang belum ditemukan dari ilmu ilmu Alloh, ini hanya sebagaian yang sudah nampak tapi belum banyak yang ditemukan dari kandungan ilmu ilmu Alloh. Tepatlah kiranya kita mengacungkan jempul pada satrawan ajibarang yang satu ini dengan menampilkan karyanya yakni “Ada Sudah Banyak Belum”.

Andi Mulyono
Guru SMA IT dan SD Al-Irsyad 01 Al _Isyad Purwokerto